Rabu, 04 Maret 2009

MANFAAT MAINAN

1. Fisik
Dengan mainan, bayi mendapatkan kesempatan untuk mengolah otot-ototnya lewat gerakan-gerakan. Saat bayi belajar merangkak, misal, bisa diasah lewat mainan merangkak. Mainan itu ditarik orangtua/pengasuh saat bayi berusaha menggapainya. Begitu seterusnya sampai dia tidak sadar sudah bisa merangkak.
2. Motorik Kasar dan Halus
Tak ada yang bisa diperbuat bayi berusia satu bulan selain menangis. Tapi lambat-laun, seiring perkembangan kemampuannya, dia mulai bisa menggapai-gapai mainan yang tergantung di atas boksnya. Bayi belajar mengoordinasikan mata dan tangannya, hingga dia bisa meraih mainan itu.
3. Sosial
Lewat mainan, bayi juga bisa berkomunikasi. Dia bisa mengungkapkan perasaannya, apakah menyukai atau tidak mainan itu. Bahkan seolah-olah berkomunikasi dengan mainan itu.
4. Emosi
Si kecil juga bisa menyalurkan energinya dengan mainan, sehingga tidak mudah rewel dan gelisah. Misal, dengan mainan pukul-pukul, melempar dan mengejar bola, dan lain-lain.
5. Kognisi
Meliputi perbendaharaan kata, mengenal gambar, alat, bentuk, model, dan lain-lain. Semua itu akan terekam dan sangat berguna saat si kecil tumbuh besar nanti.
6. Pengindraan
Bayi bisa belajar tekstur lewat mainan, apakah lembut, kasar, halus, dan lain-lain. Ini sangat baik untuk mengasah indra peraba dan perasanya. Begitu juga dengan mainan warna-warni yang bisa menstimulasi indra penglihatannya.

5 JANGAN:
1. Jangan pilih mainan asal mahal, melainkan pilihlah yang sarat akan manfaatnya buat bayi. Mainan mahal tidak selalu bagus, meski mainan yang bagus umumnya relatif mahal.
2. Jangan tertarik oleh tampilan, model, dan bentuk mainan, tapi lihat juga apakah mainan itu aman buat si kecil. Keamanan salah satunya meliputi bahan seperti apakah bahan plastiknya tidak mengandung racun, tidak mudah terkelupas, dan tidak mudah rusak. Ini karena bayi umumnya senang menggigit-gigit sesuatu, termasuk mainannya.
3. Jangan memilih mainan kecil. Pun saat membeli mainan yang ukurannya besar, pastikan tak ada bagian kecil yang lepas atau terpisah. Semua mainan/bagian mainan yang kecil dapat tertelan oleh bayi. Hindari juga memberikan mainan yang diperuntukkan bagi anak yang lebih besar.
4. Jangan membeli mainan bertipe atau model sama. Ingat, semakin bervariasi mainan akan semakin baik. Misal, Anda membeli pasel bayi dengan model binatang. Alangkah lebih baik jika bulan berikutnya membelikan permainan bola bertumpuk.
5. Jangan belikan mainan rumit buat bayi. Selain melihat mainan sesuai usia, orangtua pun harus mengetahui, apakah bayinya mampu memainkannya. Umpama, sangat mungkin ada bayi yang sudah bisa dan senang memainkan pasel bayi, tapi tak sedikit pula yang tidak mampu memainkannya.

7 YANG BAIK
1. Sesuaikan mainan dengan usia bayi. Ada mainan yang diperuntukkan bagi bayi 3-6 bulan, tapi di sisi lain ada pula mainan yang bisa lebih bermanfaat jika diberikan pada bayi 9-12 bulan. Ini menyangkut kesiapan motorik dan kognitif bayi memanfaatkan mainan itu.
2. Pilih mainan multiguna. Mainan itu tidak hanya mampu mengasah indra perasa bayi, tapi juga pendengaran, penglihatan, penciuman, dan lain-lain.
3. Mainan yang menantang cenderung disukai bayi daripada yang sekali jalan. Mainan menara gelang dari kain, misal, lebih disukai bayi 9-12 bulan ketimbang robot-robotan berbaterai.
4. Pilih mainan dengan model menarik, sehingga bayi senang memainkannya. Umumnya, bayi senang mainan dengan model sederhana dan berwarna-warni terang.
5. Selain menarik dan edukatif, pilih juga mainan yang tidak menakutkan buat bayi. Beberapa mainan mungkin cukup menakutkan bagi bayi seperti robot berbaterai, mobil berbaterai, atau beberapa jenis boneka tertentu, dan lain-lain.
6. Seimbangkan antara mainan pasif dan aktif. Mainan yang menuntut bayi aktif bergerak seperti bola dan mainan pasif seperti buku bergambar. Dengan demikian, bayi belajar ada saatnya dia diam dan adakalanya dia bisa bermain aktif.
7. Hindari pemberian mainan terlalu banyak secara bersamaan. Ini akan mengganggu konsentrasi bayi. Belum habis dan tuntas mainan yang satu, sudah datang mainan yang lain. Alangkah baik jika orangtua memberikan mainan satu per satu. Setelah bayi bosan bermain bola duri yang empuk, bisa diberikan mainan gigit-gigitan, dan seterusnya.
Saeful Imam. Foto: Iman/nakita
Narasumber: Dra. Farida Kurniawati, Ms.Ed.,
pengajar di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia

Pilih Mainan Sesuai Usia Bayi

Mainan sangatlah bermanfaat bagi bayi. Pada bulan pertama kehidupannya, sebelum belajar meraih benda atau mengangkat badan, bayi lebih menyukai benda yang bisa dilihat dan didengarnya, meski di masa ini penglihatannya masih kabur. Penglihatannya akan berangsur-angsur membaik saat objek berada sekitar 20-35 cm dari matanya. Ia mulai “menggambar” wajah manusia dan mengenali Anda sebagai orangtua di usia satu bulan.
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan orangtua agar membelikan mainan dengan pola warna yang sangat kontras dan terang. Warna tersebut menarik perhatian karena memudahkan bayi untuk melihatnya. Selain itu, bayi juga mulai belajar mengenali suara dan musik lembut. Itu sebabnya, benda yang bergerak secara perlahan dan menghasilkan suara lembut lebih menarik, ketimbang benda yang diam dan tanpa suara.
Usia 6 bulan
Mainan yang bisa dipegang. Pandangan yang masih pendek membuatnya tertarik dengan sesuatu yang Anda gerakkan di garis penglihatannya. Ia tidak dapat memegang mainan untuk sementara, tetapi akan menunjukkan pilihannya dengan memukul satu mainan yang disukainya.
Kotak musik atau pemutar kaset. Musik merupakan salah satu cara untuk menghibur dan menenangkan bayi. Pasang beragam musik, asal tidak terlalu keras dan tersendat-sendat. Lalu lihat respon yang diberikan oleh bayi.
Mobil-mobilan. Mainan mobil dapat menambah dimensi baru terhadap pandangan horizontal bayi. Cari yang mempunyai warna dan pola yang cukup kontras. Kebanyakan bayi senang dengan mobil yang dilengkapi musik. Agar aman, jauhkan mobil dari jangkauan bayi. Cermin yang tak mudah pecah. Meski ia tidak akan menyadari itu adalah dirinya saat melihat cermin, bayi akan terpesona dengan bayangannya. Saat berusia tiga bulan, ia mulai tersenyum saat melihat bayangan dari cermin yang bisa diikat atau digantung dekat dengan meja untuk mengganti pakaiannya. Buku lembut dengan pola sangat kontras. Buku lembut dengan pola atau dekorasi yang mudah dilihat dirancang untuk bayi. Berbaringlah di dekatnya sehingga ia bisa melihat Anda membuka dan membalik halaman saat Anda membacakannya. Mainan dengan sensor. Mainan lembut yang bisa berbunyi saat ditekan akan menyenangkan bayi. Saat menekan mainan tanpa sengaja juga akan membantunya menjadi waspada dengan apa yang dilakukan oleh tangannya. Mainan berbunyi. Pasang mainan lembut bergemerincing pada pergelangan tangan atau kaki bayi. Atau bisa juga dengan menggunakan kaus kaki yang berbunyi. Mainan ini akan memberikan bayi hiburan. Ia juga mendapat pengalaman dengan suara-suara baru yang ia buat. Lonceng angin. Bayi-bayi menyukai musik lembut. Cobalah menggantungkan lonceng angin di tempat yang bisa dilihat bayi dengan mudah, sehingga ia bisa melihat lonceng bergerak dan mengeluarkan suara. Mainan berwarna hitam, putih, dan merah. Mainan dan alas bermain dengan warna kontras seperti ini dirancang untuk membantu anak melihat perbedaan bentuk dan pola yang merangsang perkembangan penglihatan.
Usia 9-12
bulan Saat bayi berusia 9 atau 10 bulan biasanya sudah dapat berkeliling ruang dengan merayap, merangkak, atau merembet. Saat berusia 12 bulan, banyak bayi mulai bisa berdiri dan berjalan. Bayi mulai menggunakan benda-benda sebagai alat, mendorong bola dengan kayu, atau mengambil wortel yang ada di piringnya dengan sendok. Ia juga lebih tertarik dalam permainan interaktif. Contohnya, Anda bisa menggelitik bayi dan ia pun akan gantian menggelitik Anda. Bicara di telepon dan kemudian berikan kepadanya sehingga ia bisa menggumam lalu kembali ke Anda. Kemampuan memecahkan masalahnya membaik dan sekarang ia akan mencoba mengambil boks bening untuk mengambil mainannya. Ia juga mulai memahami kata-kata dan mengenali nama-nama benda yang akrab dengannya. Mainan yang didorong. Mainan jenis ini memberi peluang bagi batita dalam berlatih kemampuan berjalannya. Pilih mainan dorong yang berat, sehingga bayi bisa bersandar dan berputar mengelilingi ruangan tanpa mudah terjatuh. Kebanyakan bayi di usia ini masih terlalu muda untuk menarik mainan. Memang lebih baik mencari mainan yang bisa didorong, tetapi perlu ada orang yang mengawasi di belakangnya saat bayi bergerak maju. Setelah pintar berjalan, selama beberapa bulan berikutnya bayi masih senang menikmati mainan yang dapat didorong atau ditarik. Memasangkan bentuk balok. Mencoba mencocokkan bentuk balok dengan tempat yang bisa dimasukkan menjadi tantangan awal latihan memecahkan masalah. Hanya kadang-kadang mainan ini membuat bayi frustrasi. Telepon mainan. Bayi gemar meniru orangtuanya. Bila ia belum dapat banyak berkata-kata, bayi akan mencoba berkomunikasi dengan memegang telepon dan memencet angka-angka. Semakin nyata bentuk telepon, akan semakin baik. Buku. Pada usia ini, anak-anak terutama sekali dibangkitkan minatnya oleh buku dengan membuka atau bahkan meraba tekstur buku. Ember dan sekop. Bila aktivitas favoritnya mengisi dan mengosongkan, belikan bak pasir kecil dan ajak ia ke taman. Ia akan sibuk dengan kegiatan mengisi bak pasirnya itu selama beberapa saat. @ Diana Yunita Sari

Selasa, 03 Maret 2009

Mengajarkan Anak Rukun Iman

Bina Anak Salih - Vol. 5, No. 6
Agar anak memiliki aqidah yang lurus sejak dini, maka sejak kecil ia harus dididik tentang aqidah yang benar. Salah satunya dengan mengajarkan rukun iman pada anak. Anak tidak cukup diajari untuk menghafalnya, tetapi juga perlu diberi penjelasan dengan bahasa yang ia pahami. Iman kepada Allah Ajarkan pada anak bahwa Allah itu satu, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan tidak ada sesembahan lain bersama-Nya.Kalau di bumi dan langit ada sesembahan selain-Nya, tentu keduanya akan rusak. Ajari anak surat Al-Ikhlas (1-4), dan mintalah mereka menghafalnya sekaligus dengan artinya. “Katakanlah, ‘Allah itu satu. Yang menjadi sandaran semua makhluk.Yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.’” Laranglah anak berbuat syirik, dan ajarkan tauhid pada mereka. Beritahukan pada anak bahwa syirik atau menyekutukan Allah azza wa jalla adalah dosa terbesar yang tak terampuni. Perkenalkan pada anak Rabb mereka, dan bahwa Dialah yang mencipta dan memberi rezeki, yang menghidupkan dan mematikan, memuliakan dan menghinakan, yang mengangkat dan merendahkan. Ajarkan nama-nama Allah yang indah dan sifat-sifatNya yang luhur sesuai dengan manhaj ahlussunnah waljamaah dari kalangan sahabat Rasulullah dan tabiin yang datang setelah mereka. Ajarkan pula bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy (Thaha: 5), dan pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu (Thaha: 98) Sampaikan juga tentang hadits budak perempuan yang ditanya oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, “Di mana Allah?” Dia menjawab, “Di langit.” Nabi lalu memerintahkan majikan budak itu untuk membebaskannya karena dia seorang perempuan yang beriman. Iman kepada Malaikat Tentang malaikat, sampaikan bahwa iman kepada malaikat adalah wajib dan membenarkan keberadaan mereka adalah suatu keharusan. Malaikat adalah hamba-hamba Allah yang mulia, yang bertasbih siang dan malam dengan tidak bosan, tidak menyombongkan diri dari ketaatan dan ibadah kepada Allah, bahkan mereka takut kepada-Nya. Sampaikan juga bahwa malaikat diciptakan dari cahaya. Mereka punya tugas-tugas yang mereka jalankan dengan Di antara mereka ada yang memikul ‘Arsy. Ada yang menjadi utusan-utusan antara Allah azza wa jallaAda yang mencatat amal dan menjaga catatan amal para hamba. Ada malaikat maut yang bertugas mencabut nyawa manusia jika telah sampai ajalnya. Ada malaikat penjaga gunung dan awan. Ada yang bertugas menghadiri majelis zikir dan ilmu, menghadiri salat lima waktu dan Jumat, menguatkan hati orang-orang beriman ketika perang dengan izin Allah, menenangkan dan memberi kabar gembira orang-orang yang beriman ketika akan meninggal, menyiksa orang-orang kafir sejak keluarnya ruh, mengangkat ruh ke langit, menanyai para hamba di alam kubur, memintakan ampunan untuk orang-orang yang beriman, dan mendoakan mereka masuk surga. sebaik-baiknya. dan para nabi. Ada pula malaikat yang menjaga surga dan neraka. Penjaga neraka adalah malaikat yang keras dan kasar, yang tidak durhaka kepada Allah dan selalu menjalankan perintah-Nya. Para malaikat tidak masuk rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar bernyawa. Para malaikat juga mendengarkan bacaan Al-Quran, dan banyak lagi tugas lain yang dibebankan kepada mereka. Sampaikan pula bahwa malaikat mempersaksikan keesaaan Allah dan kerasulan para Rasul-Nya. Malaikat juga menolong orang-orang yang beriman dengan izin Allah dan memberi syafaat orang-orang yang beriman dan bertauhid di hari kiamat dengan izin Allah azza wa jalla. Satu lagi, malaikat bukanlah perempuan sebagaimana yang disangka orang-orang kafir. Keimanan pada malaikat bisa berimbas pada kebaikan akhlak. Tekankan pada diri anak, bahwa para malaikat selalu mengawasi kita, mencatat amal dan ucapan kita, sebagaimana firman Allah, “Tidaklah satu ucapan pun diucapkan kecuali ada malaikat yang mengawasi dan mencatatnya.” (Al-Qof: 18) Iman kepada Kitab-kitab Allah Sampaikan kepada anak bahwa Allah azza wa jalla telah menurunkan sejumlah kitab kepada para Rasul-Nya, untuk diajarkan kepada umatnya. Di dalamnya Allah memerintahkan mereka untuk bertauhid, beriman kepada-Nya dan para rasul-Nya, dan menerangkan perkara-perkara yang halal dan haram. Terdapat pula kabar-kabar tentang orang-orang sebelum mereka, hukum yang berlaku di tengah-tengah mereka, serta dakwah kepada semua kebaikan dan peringatan dari semua kejelekan, kekafiran dan kesesatan. Di antara kitab-kitab itu adalah Taurat yang diturunkan kepada Musa q, Injil kepada Isa q, dan Al-Quran kepada Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Iman kepada Para Rasul Beritahukan pada anak tentang para Nabi dan Rasul. Mereka diutus oleh Allah azza wa jalla kepada manusia untuk memerintahkan mereka agar bertauhid, memberi kabar gembira dengan surga bagi orang-orang yang taat di antara mereka, dan memperingatkan mereka dari syirik dan kemaksiatan. Allah telah memilih di antara Rasul-Nya sebagai ulul azmi, yaitu Ibrahim q, Nuh q, Isa q, Musa q dan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Ceritakanlah tentang kisah-kisah dan mukjizat yang dimiliki para Rasul. Iman kepada seluruh rasul dan nabi adalah wajib.Barangsiapa ingkar kepada salah satunya, maka telah kafir kepada semuanya. Semua rasul mendakwahkan satu agama yaitu menyembah Allah semata, menjauhi setan dan kesyirikan. Allah berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus dalam setiap umat seorang rasul untuk menyeru kaumnya, ‘Sembahlah Allah saja dan jauhilah thaghut/setan.” (An-Nahl: 36) Penutup para rasul itu adalah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, maka tidak ada rasul lagi setelah beliau. Iman kepada Hari Kiamat Perbanyaklah mengingatkan anak-anak pada hari kiamat. Bila anak mengetahui bahwa kelak akan ada perhitungan, pahala dan siksa, maka dia akan berbuat kebaikan dan menjauhi kejelekan. Iman kepada hari akhir meliputi 3 hal, Pertama, mengimani adanya kebangkitan (ba’ts) yaitu dihidupkannya kembali orang-orang yang sudah mati tatkala ditiupkan sangkakala untuk kedua kalinya. Pada hari itu seluruh manusia bangkit untuk menghadap Rabb semesta alam dalam keadaan telanjang. Kedua, mengimani adanya hisab (perhitungan) dan jaza’ (balasan). Seluruh amal perbuatan hamba akan dihisab dan diberi balasan. Ketiga, mengimani adanya surga dan neraka. Ceritakan pada anak tentang surga dan isinya, berupa kenikmatan yang kekal bagi penghuninya. Demikian juga neraka dan isinya yang disediakan bagi orang-orang kafir dan pendosa. Iman kepada Takdir Iman kepada takdir adalah wajib atas setiap muslim. Perkara-perkara yang berjalan dalam kehidupan ini semuanya telah ditakdirkan dan ditulis. Ajarilah anak tentang hal ini. Ajarkan anak sebuah hadits yang artinya: “Dan bila suatu musibah mengenai dirimu,maka jangan kamu katakan, ‘Seandainya aku lakukan ini dan ini.’ Tetapi katakanlah, ‘Qaddarallahu wa ma sya’a fa’ala’ (Allah telah takdirkan dan apa-apa yang Dia kehendaki Dia kerjakan).’ Sesungguhnya kata law (seandainya) akan membuka perbuatan setan.’” (Riwayat Muslim) Ajarkan pada anak bahwa kebaikan dan kejelekan telah ditakdirkan. Demikian juga rezeki, telah ditakdirkan dan dibagi-bagi. Sampaikan bahwa yang memberi hidayah adalah Allah, dan bahwa penjagaan-penjagaan datangnya dari Allah. Ajal dan umur telah ditakdirkan, dan musibah telah ditulis dan ditakdirkan. Ajari anak agar ridha dengan ketentuan-ketentuan Allah azza wa jalla pada setiap keadaan. Bila anak sakit, terkena sesuatu, atau kehilangan sesuatu, maka beritahukan bahwa semua itu telah ditakdirkan. Akan tetapi ingatkan juga bahwa Allah telah menciptakan sebab dan akibat, karena itu jangan lupa untuk melakukan sebab-sebab kebaikan. Wallahu a’lam (Oel)
Maraji’: Tarbiyatul Abna’, Bagaimana Nabi Mendidik Anak. Syaikh Musthofa Al-Adawi. Media Hidayah.

Mengajarkan Anak Rukun Iman

Bina Anak Salih - Vol. 5, No. 6

Agar anak memiliki aqidah yang lurus sejak dini, maka sejak kecil ia harus dididik tentang aqidah yang benar. Salah satunya dengan mengajarkan rukun iman pada anak. Anak tidak cukup diajari untuk menghafalnya, tetapi juga perlu diberi penjelasan dengan bahasa yang ia pahami. Iman kepada Allah Ajarkan pada anak bahwa Allah itu satu, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan tidak ada sesembahan lain bersama-Nya.Kalau di bumi dan langit ada sesembahan selain-Nya, tentu keduanya akan rusak. Ajari anak surat Al-Ikhlas (1-4), dan mintalah mereka menghafalnya sekaligus dengan artinya. “Katakanlah, ‘Allah itu satu. Yang menjadi sandaran semua makhluk.Yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.’” Laranglah anak berbuat syirik, dan ajarkan tauhid pada mereka. Beritahukan pada anak bahwa syirik atau menyekutukan Allah azza wa jalla adalah dosa terbesar yang tak terampuni. Perkenalkan pada anak Rabb mereka, dan bahwa Dialah yang mencipta dan memberi rezeki, yang menghidupkan dan mematikan, memuliakan dan menghinakan, yang mengangkat dan merendahkan. Ajarkan nama-nama Allah yang indah dan sifat-sifatNya yang luhur sesuai dengan manhaj ahlussunnah waljamaah dari kalangan sahabat Rasulullah dan tabiin yang datang setelah mereka. Ajarkan pula bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy (Thaha: 5), dan pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu (Thaha: 98) Sampaikan juga tentang hadits budak perempuan yang ditanya oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, “Di mana Allah?” Dia menjawab, “Di langit.” Nabi lalu memerintahkan majikan budak itu untuk membebaskannya karena dia seorang perempuan yang beriman. Iman kepada Malaikat Tentang malaikat, sampaikan bahwa iman kepada malaikat adalah wajib dan membenarkan keberadaan mereka adalah suatu keharusan. Malaikat adalah hamba-hamba Allah yang mulia, yang bertasbih siang dan malam dengan tidak bosan, tidak menyombongkan diri dari ketaatan dan ibadah kepada Allah, bahkan mereka takut kepada-Nya. Sampaikan juga bahwa malaikat diciptakan dari cahaya. Mereka punya tugas-tugas yang mereka jalankan dengan Di antara mereka ada yang memikul ‘Arsy. Ada yang menjadi utusan-utusan antara Allah azza wa jallaAda yang mencatat amal dan menjaga catatan amal para hamba. Ada malaikat maut yang bertugas mencabut nyawa manusia jika telah sampai ajalnya. Ada malaikat penjaga gunung dan awan. Ada yang bertugas menghadiri majelis zikir dan ilmu, menghadiri salat lima waktu dan Jumat, menguatkan hati orang-orang beriman ketika perang dengan izin Allah, menenangkan dan memberi kabar gembira orang-orang yang beriman ketika akan meninggal, menyiksa orang-orang kafir sejak keluarnya ruh, mengangkat ruh ke langit, menanyai para hamba di alam kubur, memintakan ampunan untuk orang-orang yang beriman, dan mendoakan mereka masuk surga. sebaik-baiknya. dan para nabi. Ada pula malaikat yang menjaga surga dan neraka. Penjaga neraka adalah malaikat yang keras dan kasar, yang tidak durhaka kepada Allah dan selalu menjalankan perintah-Nya. Para malaikat tidak masuk rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar bernyawa. Para malaikat juga mendengarkan bacaan Al-Quran, dan banyak lagi tugas lain yang dibebankan kepada mereka. Sampaikan pula bahwa malaikat mempersaksikan keesaaan Allah dan kerasulan para Rasul-Nya. Malaikat juga menolong orang-orang yang beriman dengan izin Allah dan memberi syafaat orang-orang yang beriman dan bertauhid di hari kiamat dengan izin Allah azza wa jalla. Satu lagi, malaikat bukanlah perempuan sebagaimana yang disangka orang-orang kafir. Keimanan pada malaikat bisa berimbas pada kebaikan akhlak. Tekankan pada diri anak, bahwa para malaikat selalu mengawasi kita, mencatat amal dan ucapan kita, sebagaimana firman Allah, “Tidaklah satu ucapan pun diucapkan kecuali ada malaikat yang mengawasi dan mencatatnya.” (Al-Qof: 18) Iman kepada Kitab-kitab Allah Sampaikan kepada anak bahwa Allah azza wa jalla telah menurunkan sejumlah kitab kepada para Rasul-Nya, untuk diajarkan kepada umatnya. Di dalamnya Allah memerintahkan mereka untuk bertauhid, beriman kepada-Nya dan para rasul-Nya, dan menerangkan perkara-perkara yang halal dan haram. Terdapat pula kabar-kabar tentang orang-orang sebelum mereka, hukum yang berlaku di tengah-tengah mereka, serta dakwah kepada semua kebaikan dan peringatan dari semua kejelekan, kekafiran dan kesesatan. Di antara kitab-kitab itu adalah Taurat yang diturunkan kepada Musa q, Injil kepada Isa q, dan Al-Quran kepada Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Iman kepada Para Rasul Beritahukan pada anak tentang para Nabi dan Rasul. Mereka diutus oleh Allah azza wa jalla kepada manusia untuk memerintahkan mereka agar bertauhid, memberi kabar gembira dengan surga bagi orang-orang yang taat di antara mereka, dan memperingatkan mereka dari syirik dan kemaksiatan. Allah telah memilih di antara Rasul-Nya sebagai ulul azmi, yaitu Ibrahim q, Nuh q, Isa q, Musa q dan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Ceritakanlah tentang kisah-kisah dan mukjizat yang dimiliki para Rasul. Iman kepada seluruh rasul dan nabi adalah wajib.Barangsiapa ingkar kepada salah satunya, maka telah kafir kepada semuanya. Semua rasul mendakwahkan satu agama yaitu menyembah Allah semata, menjauhi setan dan kesyirikan. Allah berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus dalam setiap umat seorang rasul untuk menyeru kaumnya, ‘Sembahlah Allah saja dan jauhilah thaghut/setan.” (An-Nahl: 36) Penutup para rasul itu adalah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, maka tidak ada rasul lagi setelah beliau. Iman kepada Hari Kiamat Perbanyaklah mengingatkan anak-anak pada hari kiamat. Bila anak mengetahui bahwa kelak akan ada perhitungan, pahala dan siksa, maka dia akan berbuat kebaikan dan menjauhi kejelekan. Iman kepada hari akhir meliputi 3 hal, Pertama, mengimani adanya kebangkitan (ba’ts) yaitu dihidupkannya kembali orang-orang yang sudah mati tatkala ditiupkan sangkakala untuk kedua kalinya. Pada hari itu seluruh manusia bangkit untuk menghadap Rabb semesta alam dalam keadaan telanjang. Kedua, mengimani adanya hisab (perhitungan) dan jaza’ (balasan). Seluruh amal perbuatan hamba akan dihisab dan diberi balasan. Ketiga, mengimani adanya surga dan neraka. Ceritakan pada anak tentang surga dan isinya, berupa kenikmatan yang kekal bagi penghuninya. Demikian juga neraka dan isinya yang disediakan bagi orang-orang kafir dan pendosa. Iman kepada Takdir Iman kepada takdir adalah wajib atas setiap muslim. Perkara-perkara yang berjalan dalam kehidupan ini semuanya telah ditakdirkan dan ditulis. Ajarilah anak tentang hal ini. Ajarkan anak sebuah hadits yang artinya: “Dan bila suatu musibah mengenai dirimu,maka jangan kamu katakan, ‘Seandainya aku lakukan ini dan ini.’ Tetapi katakanlah, ‘Qaddarallahu wa ma sya’a fa’ala’ (Allah telah takdirkan dan apa-apa yang Dia kehendaki Dia kerjakan).’ Sesungguhnya kata law (seandainya) akan membuka perbuatan setan.’” (Riwayat Muslim) Ajarkan pada anak bahwa kebaikan dan kejelekan telah ditakdirkan. Demikian juga rezeki, telah ditakdirkan dan dibagi-bagi. Sampaikan bahwa yang memberi hidayah adalah Allah, dan bahwa penjagaan-penjagaan datangnya dari Allah. Ajal dan umur telah ditakdirkan, dan musibah telah ditulis dan ditakdirkan. Ajari anak agar ridha dengan ketentuan-ketentuan Allah azza wa jalla pada setiap keadaan. Bila anak sakit, terkena sesuatu, atau kehilangan sesuatu, maka beritahukan bahwa semua itu telah ditakdirkan. Akan tetapi ingatkan juga bahwa Allah telah menciptakan sebab dan akibat, karena itu jangan lupa untuk melakukan sebab-sebab kebaikan. Wallahu a’lam (Oel)


Maraji’: Tarbiyatul Abna’, Bagaimana Nabi Mendidik Anak. Syaikh Musthofa Al-Adawi. Media Hidayah.

Tepat Pilih Bacaan Anak


Sebagai ibu, tentunya kita menginginkan anak mulai mengenal buku semenjak usia dini. Membaca dapat meningkatkan daya imajinasi anak. Pilihlah jenis buku yang tepat sesuai usia anak. Bagaimana caranya? Simak yang satu ini...

Usia 0-1,5
Mengapa membaca?Untuk melatih indra penglihatan dan pendengaran, serta memperkenalkan buku sebagai media interaksi antara orangtua dan anak.Apa yang harus dibaca?Carilah buku dengan ilustrasi berwarna berani dan berbentuk jelas, serta cerita atau rangkaian kata yang memancing interaksi.Coba baca:Mommy Hugs oleh Karen Katz (Rp. 162.000,-; Hardcover, Simon&Schuster)Buku yang dipenuhi warna-warna manis khas Karen Katz ini mengajak mama dan si kecil bermain mesra dengan aneka pelukan, sambil berhitung dari satu sampai sepuluh. Ucapan-ucapan yang ditulis pada tiap hitungan penuh dengan kasih sayang dan semua gaya pelukannya lucu. Tersedia dalam bentuk picture book atau board book.

Usia 1,5-3
Mengapa membaca?Untuk mulai mengajak berpikir kreatif, carilah buku dengan ilustrasi cerdas dan jenaka serta rangkaian kata yang dapat diucapkan bersama.Apa buku yang tepat?Sebaiknya lembaran buku terbuat dari bahan yang tidak mudah lecek atau rusak.Coba baca:My very first Book of Colors oleh Eric Carle (Rp. 78.000,-; Board Book, Philomel Penguin)Ada begitu banyak buku yang bertema pengenalan warna dasar, tapi bersama Eric Carle, selalu akan ada pengalaman yang unik. Tiap halaman board book ini terbagi dua: di atas ada warna dan di bawah ada benda, dengan susunan acak. Tugas si kecil adalah mencocokkan kedua bagian sehingga gambar benda bertemu dengan warna yang tepat.

Usia 3-5
Mengapa membaca?Untuk menetapkan fungsi buku sebagai hiburan yang mengasyikkan dan memperluas kosa kata si kecil.Apa yang harus dibaca?Pilihlah buku yang mengandung pilihan kata yang cerdas dan kreatif serta ilustrasi yang menggugah imajinasi. Coba baca:One hundred is a family oleh Pam Munoz Ryan (Rp. 62.000,-; Board Book, Hyperion)Apa saja yang dapat dilakukan keluarga kecil dan besar? Keluarga bertiga sedang menghitung bintang berkelip di angkasa, keluarga berlima sedang berkebun bersama, keluarga bersepuluh sedang menonton pertandingan olah raga, keluarga berlimapuluh sedang memperbaiki rumah, keluarga berdelapan puluh sedang bernyanyi beramai-ramai! Sambil mempelajari urutan bilangan dasar dan berkenalan dengan bilangan puluhan, si kecil akan menyaksikan kebersamaan, kerjasama, dan kasih sayang yang terjalin dengan hangat antara anggota keluarga dan masyarakat di berbagai tempat di dunia.

Usia 5-8
Mengapa membaca?Untuk memupuk kecintaan membaca, pilihlah buku dengan tema yang unik serta tokoh yang menarik.Apa yang sebaiknya dibaca?Pada usia ini, si kecil penasaran tentang segala sesuatu dan mulai percaya diri untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik yang ia gemari.Coba baca: The Classic Treasury of Hans Christian Andersen oleh Christian Birmingham& Margaret Clark (Rp. 127.000,-; Hardcover, Courage Books)Kisah-kisah Hans Christian Andersen sering bercerita mengenai tokoh yang kurang beruntung dan menderita tapi akhirnya menemukan kebahagiaan melalui perjuangan dan usaha mereka. Judul-judul dongeng Andersen yang terkenal antara lain: The Little Mermaid, The Princess and The Pea, dan The Snow Queen. Kebanyakan kisah Andersen adalah hasil karangannya sendiri, bukan adaptasi dari cerita rakyat yang sudah beredar. Semua kisah ini adalah bacaan wajib untuk si kecil dan versi adaptasi yang menjadi pilihan kami ini adalah penceritaan ulang dalam bahasa dan karya ilustrasi yang indah.
Usia 8-12
Mengapa membaca?Si kecil sudah mandiri membaca buku, mulai menyadari emosi dan gagasannya sendiri, haus mengenal wawasan baru dan perlu memperkaya kosa kata dan gaya berbahasanya. Apa yang sebaiknya dibaca?Di usia ini, Anda dapat memperkenalkannya pada buku tanpa gambar atau bergambar sedikit, agar ia dapat menggunakan imajinasinya untuk melihat dunia yang diceritakan oleh buku tersebut.Coba baca:The Monstrous Memoirs of a Mighty McFearless oleh Ahmet Zappa (Rp. 184.000,-; Hardcover; Puf5n)Entah mengapa, anak-anak seumur ini girang sekali membaca cerita mengenai hal-hal yang menjijikkan. Semain banyak lumpur dan lender dan makhluk-makhluk aneh, semakin asyik membacanya. Hati-hati, banyak buku monster yang ditulis dengan asal dan tidak menambah kekayaan berbahasa dan berimajinasi. Namun ini adalah salah satu buku jijik berkualitas yang boleh Anda ‘halalkan’ untuk dibaca. Minerva McFearless, biasa dipanggil Mini, dan adiknya Max, menemukan Monstranomicon, buku panduan mengenai seluk beluk monster buas dan cara menghadapi dan mengalahan mereka, yang harus mereka pakai untuk menyelamatkan ayah mereka sendiri! Bacaan yang seru, lucu dan dihiasi dengan ilustrasi karya Zappa.
Semua buku bisa didapatkan di Aksara Bookstore

sumber: internet

Cukur Rambut Bayi? Perlu gak ya?...

P
Ada sebuah kebudayaan dan kebiasaan di Indonesia untuk mencukur rambut bayi setelah ia lahir kedunia. Perlu gak sih sebenarnya mencukur rambut bayi? Soalnya banyak juga loh Mom’s yang merasa menyesal setelah mencukur rambut bayinya. Ada yang bilang pertumbuhan rambutnya menjadi lambat, ada juga yang bilang, dengan tidak mencukur rambut bayinya, rambut si anak akan tumbuh dengan lebih lebat dan tebal.


Apa saja sih manfaat dari mencukur rambut bayi?
Ketika lahir, kulit kepala bayi masih membawa lemak dari rahim ibu dan hanya dapat dibersihkan dengan cara mencukur rambut nya. Selain membuat si kecil merasa lebih sejuk, dengan dicukur jika sewaktu waktu bayi mengalami gangguan kulit kepala, dokter akan lebih mudah memeriksanya.

Gimana sih cara mencukur rambut bayi?

Untuk yang satu ini Mom’s jangan segan segan deh minta tolong orangtua, mertua atau siapapun yang biasa melakukannya jika mom’s tidak sanggup melakukannya sendiri.

Yang harus disiapkan :
Ø Baskom berisi air hangat.
Ø Gunting rambut.
Ø Pisau cukur yang masih baru.
Ø Cairan antiseptic.
Ø Cotton bud.
Ø Handuk 2 buah.


Persiapan sebelum mencukur:

Bersihkan rambut bayi dengan shampoo untuk menghindari ternjadinya infeksi jika terdapat luka.
Gendong bayi anda dan posisikan kepalanya di siku agar tidak ada bagian kepala yang terhalangi saat mencukur.
Usahakan senyaman mungkin untuk anda dan bayi. Jangan sampai si kecil merasa kepanasan atau terganggu karena bising.
Saat mencukur :
Ø Basahi rambut bayi dengan air yang berasal dari baskom air hangat. Cukup dengan menggunakan kain kasa atau kapas, dan tidak usah terlalu basah ya moms yang penting rambutnya dalam keadaan lembab.
Ø Gunting rambut si kecil sampai rambutnya menjadi sangat pendek, agar memudahkan moms untuk mencukur kepalanya.
Ø Rengangkan lipatan kulit kepala bayi anda dengan jari telunjut dan jari tengah lalu barulah cukur rambut bayi secara perlahan dan bersihkan pisau yang digunakan untuk mencukur tadi dengan air hangat dalam baskom.
Ø Bila terjadi luka cukup, keringkan kepala bayi lalu baru berikan cairan antiseptic dng cotton buds.

http://www.ibudananak.com/index.php?option=com_news&task=view&id=385&itemid=19

Memahami Arti Tangisan Bayi

Menangis adalah cara bayi menyampaikan maksud dan keinginannya. Tangisan yang lembut dan pelan, bisa jadi adalah cara mereka untuk bilang, “Mama, aku ingin sesuatu…” sedangkan tangisan yang lebih keras adalah cara mereka mengatakan “Aku mau itu sekarang juga!”
Harvey Karp MD, penulis buku The Happiest Baby on the Block membagi gaya berkomunikasi para bayi dalam tiga tingkatan yaitu rengekan, tangisan dan jeritan. Ketiga gaya itu berhubungan juga dengan karakter si bayi. Ada yang anteng, dan hanya sedikit merengek bila ingin sesuatu, ada juga yang langsung menjerit keras-keras. Alifa Nikorobin Azis, tujuh bulan, putri dari Margie Listi di Cipete, Jakarta Selatan, adalah tipe happy-go-lucky baby. “Dia hanya akan merengek sedikit bila ada yang salah,” cerita Margie tentang anak perempuannya.
Menangkap keinginan bayi dengan pribadi easy going seperti Niko sesungguhnya lebih mudah. Umumnya mereka hanya merengek sedikit ketika ingin sesuatu, misalnya ketika lapar, dan baru akan menangis bila tak ada yang merespon keinginannya. Hal ini dibenarkan oleh Margi yang merasa mudah sekali mengatasi kerewelan Niko. “Bila saya tinggal terlalu lama di boksnya, Niko akan mengeluarkan suara rengekan. Untuk membujuknya, saya tinggal memutar mainan yang digantung di atas boksnya, maka Niko akan tenang kembali.”
Sebaliknya, bayi dengan pribadi yang fussy, lebih sulit ditebak apa maunya. Mereka akan langsung menjerit keras bila sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Raffa anak saya rupanya termasuk jenis seperti ini. Dia akan langsung menjerit keras bila merasakan sesuatu. Entah itu sekedar merasa lapar, bosan atau karena suatu hal yang lebih serius menimpanya.
Membujuknya pun tidak bisa dengan satu jurus. Bila suatu hari kerewelannya bisa ditaklukkan dengan diajak bertepuk tangan, lain waktu metode itu belum tentu ampuh. Saat dia berusia sembilan bulan, saya menyaingi tangisannya yang keras dengan bernyanyi atau menunjukkan kepadanya apa yang menurut saya menarik. Biasanya konsentrasinya akan terpecah dan dia pun ‘melupakan’ tangisannya. Tapi lain waktu, saya harus siap dengan gaya yang berbeda karena bisa jadi, gaya mengecoh saya tadi sudah dianggapnya ‘basi’.
Menebak dan mengamatiMemang sulit menebak dengan pasti kenapa bayi kita jadi rewel. Seringkali tangisan mereka memang bukan sekedar pemberitahuan “Aku lapar” atau “Aku ngantuk”. Bisa saja itu terjadi karena sebab lain. Ghaza, sekarang 2,5 tahun, putra dari Esya di Pancoran Jakarta Selatan, pernah memasuki masa-masa rewel bila hendak dipakaikan popok di usia sekitar sembilan bulan. Tadinya Esya sang ibu menganggap Ghaza tidak betah pakai popok. Namun setelah diamati, akhirnya ketahuan kalau ketidaksenangan Ghaza memakai popok adalah karena kebetulan dia juga sedang ingin pup. “Setelah itu, saya tak lagi memaksa setiap kali dia berontak untuk pakai popok. Saya akan menunggu sebentar sampai dia pup,” cerita Esya.
Grace Vita di Depok, ibu dari Tobias Kusuma Wibowo, 3,8 tahun, dan Erin Nika Wibowo, empat bulan, juga mengaku mengandalkan pengamatan dalam menangani kedua buah hatinya. "Suatu kali di taman bermain, tak seperti biasa, Tobi menangis tiada henti. Saya tahu, pasti ada yang salah dengan anak ini. Ketika saya dekati dan saya tanya, ternyata penyebabnya karena dia ingin pipis tapi malu mengatakan hal itu pada guru barunya.”
Mempelajari kebiasaan anak akan membuat Anda lebih mudah menebak apa yang dia inginkan. Itu penting karena kebiasaan yang berubah seringkali juga dapat menjadi penyebab kerewelannya. Karlina Dwiyana di Pondok Labu, suatu hari harus pulang terlambat karena lembur dan mendapati Dachrie suaminya, kelabakan mengatasi putri mereka Tara Humayra, 10 bulan. Tara rewel dan menangis. Berbagai cara yang dilakukan Dachrie tidak bisa membuat Mayra menjadi tenang. “Rupanya Mayra nggak suka tidur hanya berdua ayahnya, karena biasanya kami memang tidur bertiga,” tutur Karlina. “Setelah berada di tengah-tengah kami berdua, barulah Mayra menjadi tenang.”
Kebingungan juga pernah dialami Dyan Anggraini dari Mampang ketika putranya, Raihan, kini 10 bulan, baru berusia dua bulan. Dyan melahirkan Raihan di tempat ibunya di Kuningan, Jawa Barat. Ketika masa cutinya hampir berakhir, Dyan membawa kembali bayinya ke Jakarta dan sejak itulah, setiap malam mulai pukul sepuluh Raihan selalu menangis. “Dia selalu minta digendong dan tak mau ditaruh. Tangisannya baru berhenti menjelang subuh, mungkin karena sudah lelah menangis semalaman,” kisah Dyan.
Sebagai ibu baru, tentu saja Dyan khawatir setengah mati. Apa yang salah dengan Raihan, apakah dia sakit? Karena tampaknya Raihan biasa-biasa saja di siang hari. Tapi ketika dibawa ke dokter anak dan dicek, ternyata Raihan memang tidak kenapa-kenapa. Jadi, ketika sang dokter tahu bahwa Raihan baru saja menghuni rumah baru, dia berujar,” Mungkin itu penyesuaian dia dengan lingkungan barunya.” Dan memang, setelah berlangsung selama dua minggu, Raihan berhenti menangis begitu saja. “Wah, saya lega sekali. Dia berhenti menangis tepat ketika saya harus ngantor lagi. Pengertian sekali dia ya,” kata Dian sambil tertawa.
Tantangan BaruSeiring dengan bertambahnya usia, kemampuan bayi Anda dalam berkomunikasi juga akan bertambah. Begitu pula kemampuan Anda memahami apa yang diinginkannya. Tanpa disadari, bayi Anda yang tadinya hanya bisa ah-uh-ah-uh sudah akan berdiri di hadapan Anda, dan dengan wajah cemberut protes berulangkali, “Kenapa nggak boleh?” Atau, dia akan berteriak lantang, “Pokoknya aku mau itu!” saat menginginkan sesuatu. Bila masa itu tiba, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam, dan berpikir positif. Fase yang berbeda telah siap menanti Anda. Itu berarti penanganan yang berbeda pula! Jadi, berdoalah agar kesabaran Anda kian bertambah dan bukannya makin berkurang. §Ù
Dian Bheno adalah ibu satu anak berusia empat tahun, tinggal di Condet, Jakarta Timur. Inspirasi dari artikel “What Your Baby’s Trying to Tell You” oleh Katherine LeeAgar si kecil memahami AndaJangan dikira hanya Anda yang berjuang untuk mengerti apa keinginan si kecil. Mereka juga berusaha mengerti Anda lho. Agar cinta dan kenyamanan yang Anda tawarkan dapat mereka terima dengan baik, berkomunikasilah dengan cara ini:Sentuhan. Membalut dengan bedong, memeluk, atau mengayun dia akan memberikan rasa aman.Aroma. Bayi mengenali kita lewat aroma tubuh. Karena itu dekaplah mereka sesering mungkin. Aroma tubuh Anda akan membuat dia merasa nyaman.Suara. Meninabobokan anak atau berbicara dengan nada tertentu dapat membuat bayi Anda tenang. Coba saja perhatikan, apakah bayi Anda tersenyum saat Anda bersenandung? Kalau ya, berarti Anda punya satu jurus ampuh yang bisa dipakai sewaktu-waktu.
http://www.parenting.co.id/article/article_detail.asp?catid=5&id=32Bayi & Kehamilan

TV Untuk Balita Anda

Televisi barangkali menjadi media yang paling disukai orang tua untuk menghabiskan waktu anaknya. ada anaknya yang dari pagi sampai siang hingga sore bahkan malam terpaku didepan tv, dan orang tuanya senang karena dianggap anak ini tidak nakal. kebiasan menonton tv adalah kebiasan yang menyebabkan candu/ketagihan bagi pemirsanya, apakah candu terhadap materi acara atau candu terhadap jalan cerita pada drama serial. tapi jika kecanduan ini terjadi pada anak anak ini tentu sangat berbahaya.
ada penelitian yang mengungkapkan bahwa anak anak yang bermain di luar rumah dan aktif menunjukkan perilaku yang lebih baik daripada anak anak yang menghabiskan waktunya didepan tv. anak anak yang bermain di luar rumah lebih aktif dan kreatif karena mereka berbaur dengan teman temannya dan alam sekitarnya.menjauhkan sama sekali anak anak dari televisi juga bukanlah keputusan yang bijak. ada acara tv yang dapat merangsang anak untuk berpikir kreatif dan menambah pengetahuannya. untuk kita yang punya layanan tv kabel barangkali lebih menyukai saluran national geografic untuk anak kita dibanding dengan acara yang disiarkan oleh tv nasional yang belakang _sangat_ tidak cocok untuk konsumsi anak. tema tema kekerasan, kriminal, dan materi untuk dewasa banyak sekali kita temukan di tv nasional kita juga di slot iklannya.pembatasan menonton televisi adalah salah satu cara untuk menghentikan anak anak dari pengaruh negatif tv dan ketergantungan atas tv. american academy of pediatrics merekomendasikan hanya memberikan waktu 1-2 jam sehari untuk anak anak berumur lebih dari 2 tahun, dan sama sekali tidak memberikan tv untuk anak dibawah umur 2th. berikut adalah usaha yang dapat kita lakukan agar anak anak dapat menjadikan tv sebagai media pembelajaran:
· lakukan pembatasan,kita sebagai orang tua harus tegas mengatakan bahwa dia hanya punya waktu menonton tv 2jam sehari, untuk acaranya kita bisa pilihkan agar mereka lebih terarah. jangan ada tv di kamar tidur agar anak anak dapat istirahat dengan tenang, dan matikan tv ketika anak makan.
· lihat acaranyakita bisa pilihkan acara yang dia suka, misalnya pagi jam 8-8.30 nonton dora, jam 8.30-9 nonton blue’s clue. begitu waktu mendekati pukul 9 katakan bahwa blue akan selesai dan dia bisa bermain yang lain. katakan juga kepadanya tv segera dimatikan dan dinyalakan lagi sore jam 17-17.30 nonton little bear, jam 17.30-18 nonton mio. awalnya mungkin akan ada perlawanan, tapi dengan memberikan perngetian kepadanya dia akan segera mengerti. jangan lupa ketika tv sudah mati segera siapkan permainan yang tidak kalah serunya (sedapat mungkin menyambung atau terkait dengan materi yang ditonton di tv tadi) agar anak tidak merasa ada yang hilang.
· pilih acara yang tenangketika memilih acara sedapat mungkin mencari acara yang dapat membuatnya interaktif ikut bernyanyi, menari dan bergerak. jauhkan anak dari acara kekerasan (walaupun itu film kartun, misalnya tom & jerry). anak yang menonton kekerasan di tv akan menampilkan perilaku yang lebih agresif.
· dampingi anakdampingi anak ketika dia sedang menonton. jangan biarkan dia menonton tv sendirian sehingga akan menelan mentah mentah seluruh materi yang dia tonton di tv. berikan penjelasan terkait dengan materi, atau tambah sedikit cerita lagi agar dia paham (ini bisa dilakukan ketika jeda iklan). untuk kita yang menonton tv nasional (bukan tv berlanganan), jelaskan juga materi iklan yang kadang membuat anak penasaran ingin mencoba. jangan sampai anak kita melompat dari jendela kamar di lantai 2 karena ingin mengikuti iklan sebuah deodoran.
· lengkapi materi tontonanketika selesai acara ada baiknya materi acara di teruskan dalam permainan agar anak lebih tertarik untuk belajar. misalnya ketika tadi dora berhasil naik ke gunung lanjutkan dengan permainan mewarnai gunung, pohon dan sungai. atau ketika dora membutuhkan 3 koin untuk naik ke perahu lanjutkan dengan belajar berhitung.untuk kita yang tidak bisa mendampingi anak setiap hari, sampaikan pula ini kepada pengasuhnya. kita semua sadar bahwa ketika kita menyerahkan pengasuhan anak kepada pengasuh, kita tidak lagi memegang kendali atas apa yang terjadi pada anak kita. beri pengertian ke pengasuhnya juga agar jangan sampai anak kita disuguhi dengan sinetron sepanjang hari, mereka bisa menonton sinetron malam hari ketika anak kita tidur. banyak cerita dimana pengasuh hanya membiarkan anak kita anteng di depan tv sementara si pengasuh asik dengan kegiatan nya sendiri.dan terakhir, jangan lupa untuk selalu mendampingi anak kita menonton tv ketika sedang dirumah.
http://www.arrahman-motik.net

Agar Balita Cerdas

Anak balita memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menyerap kepandaian dan informasi baru dibandingkan anak yang berusia lebih tua. Penelitian menunjukkan, mengenalkan pada kegiatan membaca, bahasa, dan matematika sejak usia balita, akan membuat mereka lebih mudah menangkap pelajaran tersebut nantinya.
Berikut sejumlah cara yang bisa mendorong serta melatih mereka agar memiliki otak cerdas.
1. Mengajak bicara. Ceritakan tentang apa saja padanya. Yang jelas, anak jadi tahu, dia merupakan pusat perhatian Anda. Hal ini akan mendukungnya di dalam perkembangan pengetahuan bahasa dan pemikirannya.
2. Pilih buku anak-anak dengan huruf yang besar dan gambar yang jelas. Hal ini akan menolong anak mengerti apa yang mereka lihat dan juga pelan-pelan belajar membaca kata.
3. Beli kaset/VCD/DVD berbahasa asing. Akan lebih mudah untuk anak balita menangkap bahasa asing daripada di kemudian hari.
4. Beli software komputer untuk anak balita. Banyak software yang melatih kemahiran menggunakan keyboard karena sebelum berusia 2,5 tahun anak cenderung sulit menggunakan mouse.
5. Beli huruf abjad yang terbuat dari plastik dan simpan di kamar mandi. Setiap kali mandi, perkenalkan huruf baru dan lakukan berulang-ulang hingga anak hafal. Dengan cara itu, pelan-pelan anak akan mulai belajar adanya hubungan antara berbicara dan menulis di dalam bahasa.
6. Selalu lakukan pengulangan. Banyak orang tua merasa frustrasi jika anaknya berulang-ulang membaca satu halaman di buku yang sama atau menonton film/VCD yang itu-itu saja. Jangan sebal dan panik! Ini merupakan suatu bagian penting di mana anak mengenal proses informasi.
7. Beli huruf-huruf dan angka-angka yang terbuat dari magnit. Hal ini memungkinkan anak bermain sambil belajar di depan lemari es. Kenalkan kata-kata yang baru setiap minggu.
8. Bacakan suatu cerita setiap hari. Baca dengan intonasi dan ekspresi seperti kita sedang bermain drama.
9. Ingat, pendidikan jasmani berhubungan langsung dengan pendidikan akademis. Penelitian menunjukkan, perkembangan otak juga berhubungan erat dengan pendidikan jasmani, seperti merangkak sebelum usia 1 tahun. Jika Anda dan si balita sering melakukan aneka kegiatan olahraga bersama, hal ini dapat membantu menambah perkembangan fisik serta otak anak. Entah itu berlari-lari, naik kuda, berenang, dan lainnya.10. Beli satu set pelajaran dan pendidikan untuk anak balita. Termasuk di dalamnya buku-buku, video, kaset, dan bagaimana caranya mengajarkannya. Baca dan belajarlah berdua anak. Membeli ensiklopedia bergambar khusus untuk anak pun, tak ada salahnya.

http://www.arrahman-motik.net/Agar-Balita-Cerdas.html