1. Definisi / Pengertian
Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris learning disability yang artian sebenarnya adalah ketidakmampuan belajar. Terjemahan tersebut sesungguhnya kurang tepat, istilah kesulitan belajar digunakan dalam buku ini karena dirasakan lebih optimistik.
Definisi kesulitan belajar pertama kali dikemukakan oleh the United States Office of Education pada tahun 1977 yang dikenal dengan definisi Public Law (PL) 94-42, yaitu sbb:
“kesulitan belajar spesifik adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau bahasa tulisan, gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kemampuan yang tidak sempurna dalam mendengarkan, berfikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau menghitung”.
Ada lagi definisi yang lain tentang kesulitan belajar yang dikemukakan oleh the Association for Children and Adulth with Learning Disabilities (ACALD), yaitu sbb:
“kesuitan belajar khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga bersumber neurologis yang secara selektif mengganggu perkembangan, integrasi, dan/atau kemempuan verbal dan/atau non-verbal”
Dari beberapa pendapat pendapat mengenai kesulitan belajar maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah satu gangguan dalam satu atau lebih proses psikologis yang disebabkan adanya suatu disfungsi neurolois sehingga menyebabkan siswa dengan keterbatasan kemampuan kognitif dan umumnya ditampakkan dengan kekurangandalm bidang akademik atau dalam keterampilan-keterampilan yang bersifatlebih umum seperti mendengarkan, berbicara, atau berfikir, dan anak bekesulitan belajar tidak bisa disamakan tuna grahita, gangguan emosional, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan atau kemiskinan budaya atau sosial.
2. Klasifikasi dan Pengelompokan
Banyak klasifikasi kesulitan belajar tetapi secara garis besar dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu:
a. Kesulitan belajar yan berhubungan dengan perkembangan (developmental disabilities)atau kesulitan belajar praakademik (preacademic learning disabilities). Terdiri dari empat macam, yaitu kesulitan dalam berbahasa, kesulitan dalam penyesuaian perilaku sosial dan emosional, gangguan perseptual dan gangguan kognitif.
b. Kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities) yang menunjuk pada adanya kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan. Kegagalan tersebut meliputi kterampilan dalam membaca (dyslexia), keterampilan dalam menulis (dysgraphia), dan keterampilan dalam mata pelajaran matematika / berhitung (dyscalculia)
Kesulitan yang berhubungan dengan perkembangan sering tampak sebagai kesulitan belajar yang disebabkan oleh tidak dikuaainya ketrampilan prasyarat (prerequisite skills), yaitu keterampilan yang harus dikuasai lebih dahulu agar dapat menguaai bentuk keterampila berikutnya. Sedangkan untuk mencapai prestasi akademik yang memuaskan, seorang anak memerlukan keterampilan prasyarat. Anak yang memperoleh prestasi belajar yang rendah karena kurang menguasai keterampilan prasyarat, umumnya dapat mencapai prstasi tersebut.
3. Karakteristik
1. Dugaan adanya gangguan funsi otak yang rusak ( Lovin, 1989).
2. Meskipun sel otak yang rusak atau mati tidak dapat dperbaiki, fungsi sel otak yang lain dapat ditingkatkan kesulitannya sehingga dapat mengkompensasikan fungsi sel otak yang rusak atau mati tesebut (Clark, 1986).
3. Memiliki intelegensi normal dan bahkan superior tetapi memperoleh prestasi belajar jauh lebih rendah daripada kapasitas intelegensinya. Ia mungkin hanya sulit belajar dalam satu atau beberapa bidang tertentu, tetapi mungkin unggul dalam bidang-bidang lain.
Siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam bidang tertentu disebut kesulitan belajar spesifik (spesific learning disabilities). Contohnya Albert Einstein dan Thomas Alva Edison adalah orang yang berkesulitan belajar spesifik dibidang membaca yang disebut dyslexia (Hornsby, 1984).
4. Ahli Yang Diperlukan
Di negara kita guru khusus bagi anak berkesukitan belajar masih sangat langka. Meskipun telah diselenggarakan pendidikan guru khusus bagi anak berkesulitan belajar sejak tahun 1970-an, penempatan lulusannya kedalam sistem persekolahan masih mengalami banyak kesulitan. Para lulusan bidang kekhususan pendidikan bagi anak berkesulitan belajar pada Jurusan Pendidikan Luar Biasa pada umumnya bekerja pada di sekolah-sekolah swasta yang sudah memilki perhatian untuk itu. Pada tahun akademik 1993/1994 kurikulum jursan PLB telah secara tegas mencantumkan adanya bidang krkhsusan pendidikan anak berkesulitan belajar.
Ada sembilan peranan guru khusus bagi anak baerjeslitan belajar disekolah (Lerner, 1988:147), antara lain :
Ø Menyusun rancangan program identifikasi, assesment, dan pembelajaran anak berkesulitan belajar
Ø Berpartisipasi dalam penjaringan, assesment, dan evaluasi anak berkesulitan belajar
Ø Berkonsultasi dengan para ahli yang terkait dan menginterpretasikan lapiran mereka
Ø Melaksanakan tes, baik dengan tes formal maupun in-formal
Ø Berpartisipasi dalam penyusunan program pendidikan yang diindividualkan (individualized education programs)
Ø Mengimplementasikan program yang diindividualkan
Ø Menyelenggarakan pertemuan dan wawancara dengan orang tua
Ø Bekerjasama dengan uru reguler atau guru kelas untuk memahami anak dan menyediakan pembelajaran yang efektif
Ø Membantu anak dalam mengembangkan pemahaman diri dan memperoleh harapan untuk berhasil serta keyakinan kesanggupan mengatasi kesulitan belajar
5. Kebutuhan Pendidikannya
Ada dua kompetensi yang harus dikuasai oleh guru bagi anak berkesulitan belajar, yaitu kompetensi teknis (technical competencies) dan kompetensi konsultasi kolaboratif (collaborative consultation competencies) (Lerner, 1988: 148). Kompetensi teknis mencakup :
1. Memhai berbagai teori kesulitan belajar
2. memahami berbagai tes yang terkait dengan kesulitan belajar
3. terampildalam melaksanakan assesment dan evaluasi
4. tempil dalam mengajarkan bahasa lisan, bahasa tulis, membaca, matematika, mengelola perilaku, dan terampil dalam memberikan pelajaran prevokasional dan vokasional.
Sumber: dari Internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar